NAMA : TRIELIANSYAH GUMAY
KELAS : 3EA12
PENALARAN
DAN SILOGISME
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak belakang dari pengalaman
empiric yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Agar pengetahuan yang
dihasilkan melalui penalaran tersebut mempunyai dasar kebenaran maka proses
berpikir itu harus dilakukan dengan suatu cara dan prosedur tertentu.Berdasarkan kejadian yang sejenis juga akan membentuk sudut pandang sejenis, berdasarkan sejumlah sudut pandang yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah sudut pandang baru yang sebelumnya tidak diketahui
Dalam penalaran ilmiah, sebagai proses untuk mencapai kebenaran ilmiah dikenal dua jenis cara penarikan kesimpulan yaitu logika induktif dan logika deduktif. yang disebut menalar. Dalam penalaran, sudut padang yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
A. Metode induktif
Metode berpikir induktif
adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus
ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah
bentuk dari metode berpikir induktif.
B. Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
S1LOGISME
Silogisme adalah suatu proses
penarikan suatu kesimpulansecara dedutif. Silogisme disusun dari dua proporsi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Berikut adalah jenis –jenis
silogisme.
- Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial adalah silogisme yang semua proporsinya merupakan kategorial. Proporsi
yang mendukung silogisme disebut premis mayor(premis yg termnya predikat) dan
premis minor (premis yang termnya subyek). Yang menghubungkan kedua premis
tersebut adalah term penengah.
2.
Silogisme Hipotesis
Adalah argument yang premis
mayornya berupa proposisi hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi
katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem
konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidk memiliki premis
mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem
predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada
konklusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar